INDAHNYA
KEMATIAN
Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
karena jiwa ini telah dirasuki cinta,
dan biarkan aku istirahat,
karena batin ini memiliki segala kekayaan malam dan
siang.
Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di
sekeliling ranjang ini,
dan
taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah
rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,
dan
bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
Biarku
istirahat di ranjang ini,
karena kedua bola mata ini telah teramat lelahnya.
Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan
menyejukkan jiwaku ,
Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara
hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang
fajar harapan dalam mataku,
karena makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas
tempat hatiku berbaring.
Hapuslah air matamu, saudaraku,
dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai
jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya
antara ranjangku dengan jarak keabadian ,
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak
sayap-sayapnya ...
Dekatilah aku,
dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya ...
buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka ...
Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan
memberkatiku ...
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan
Tuhan dalam mataku,
dan
mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar